Pembersihan Atribut CSO di Jalan Protokol dan Pemukiman
djfaroff

Pembersihan Atribut CSO di Jalan Protokol dan Pemukiman

Pembersihan Atribut CSO di Jalan Protokol dan Pemukiman – Atribut ormas yang terpasang di jalan protokol Cilandak, Jakarta Selatan, dicopot. Pemeriksaan dilakukan oleh aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP.

“Atribut ormas di jalan protokol berkurang. Misalnya di RS Jalan Fatmawati, Kartini, Cipete Raya, Antasari dan Karang Tengah, kita akan mudik,” kata Kapolsek Cilandak PP Cilandak, saat dikonfirmasi di Kamis (16/12/2021). https://3.79.236.213/

Hingga kini, tidak hanya pemeriksaan atribut ormas yang ada di kawasan pemukiman saja yang dilakukan.

Pembersihan Atribut CSO di Jalan Protokol dan Pemukiman

Namun, dia mengimbau ormas-ormas untuk mencopot atributnya di kawasan pemukiman.

Ia memastikan penertiban atribut ormas terus dilakukan bersama Polri dan TNI. Sebelum melakukan eksekusi, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan ormas.

“Sebelum kita singkirkan, kita bicarakan dengan ormas-ormas agar tidak terjadi tawuran di lapangan. Sebagai PP, kita hubungi presiden, FBR, Forkabi, lalu Kembang Latar Belakang sini, kita akan hubungi mereka dulu. Jadi mereka sudah dapatkan,” tutupnya.

Mahfud MD mengatakan 448.000 Orma di Indonesia menunjukkan negara demokrasi

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan sejauh ini ada 448.000 organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia.

Dengan angka tersebut, menurutnya, Indonesia adalah negara demokrasi.

“Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa di Indonesia saat ini ada 448.000 ormas dan yang besar dan banyak yang kecil,” kata Mahfud MD secara virtual dalam Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Minggu (19/12/2021).

“Ada yang besar seperti NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Nahdlatul Wathan, Persis, Washliyah, tetapi juga banyak yang kecil yang namanya tidak kita ketahui,” imbuhnya.

Mahfud MD mengatakan, dalam arti Indonesia demokratis, silakan mau berorganisasi, suka tidak suka, ya bisa.

Yang penting bersatu dalam satu tujuan, yang disebut kalitun sawa.

“Cari persamaan antar pemeluk agama yang berbeda, perbedaan ormas karena harus ada sentun sawa. Misalnya, agama mana yang setuju dengan apa yang disepakati sekte, pemimpin mana yang harus adil, agama mana yang sesuai dengan apa yang dianutnya. adalah sentun sawa,” ujarnya.

Menurut Mahfud MD, keberadaan Wahdah Islamiyah merupakan bukti bahwa mayoritas Indonesia adalah negara yang agamis dan demokratis.

Ia mengatakan, negara yang beragama adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. “Oleh karena itu, banyak ormas Islam, termasuk Wahdah Islamiyah, yang saya diskusikan dengan Ustaz Zaitun Rasmin, ternyata mereka memberikan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan bakti sosial di 34 provinsi,” jelasnya.

“Di berbagai tingkatan, sekolah-sekolah tersebut memiliki begitu banyak perguruan tinggi Islam.”

“Alhamdulillah, ini adalah sumber daya bagi bangsa Indonesia. Sebuah sumber untuk pembangunan bangsa Indonesia yang religius dan demokratis.”

“Sebuah sumber daya untuk negara Islam dan bangsa Indonesia.” tambah Mahfud MD.

Mahfud mengatakan ormas Islam tidak perlu takut menggunakan istilah Islam. Ia mengatakan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Oleh karena itu, ormas Islam tidak perlu takut menggunakan istilah Islam. “Jangan takut menggunakan istilah Islam-Islam.

Sesungguhnya Indonesia adalah masyarakat Islam. Jangan takut menggunakan istilah Islam untuk disebut orang desa, untuk mengatakan bahwa itu adalah desa, untuk mengatakan bahwa itu ekstrim. atau tidak.

Pakai saja istilah-istilah Islami itu,” pungkasnya.

Polres Jakarta Pusat menyegel kantor PP dan FBR Ormas

Polres Metro Jakarta Pusat menutup beberapa kantor Organisasi Pemuda Pancasila dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Kemayoran, pusat kota Jakarta.

Tiga bidang tanah di Jakarta Pusat dikuasai PP dan FBR Ormas tanpa hak dan melanggar hukum.

Pembersihan Atribut CSO di Jalan Protokol dan Pemukiman

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, penyegelan awal itu berdasarkan laporan dari LMAN selaku Pengelola Barang Milik Negara yang melaporkan bahwa mantan BPPN terkait kasus BLBI itu dikendalikan oleh PP.

“Dua Negosiasi Tak Cari Jalan, Kemudian Polres Jakarta Pusat dibantu Tiga Tiang Pengamanan Gedung Dan Disegel Dengan Garis Polisi,” Setyo terangnya kepada Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (13/12/2021).

Dia menambahkan bahwa dua berikut bidang tanah yang dilaporkan oleh PT Oceania, pemilik blok B2 B3 HGB, masing-masing 12 ribu meter persegi dan 13 ribu meter persegi, FBR telah mendirikan lapangan bulu tangkis futsal dengan kios semi permanen untuk disewa.